Wafatnya Yesus Kristus
Halaqah Ilmiah
Disajikan pada tanggal 25 Maret 2016
Pengasuh:
(Alm.) Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, S.H
Oleh:
Himatul Istiqomah
Mahasiswa Semester VIII
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Humaniora
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG
Maret 2016
A. Pendahuluan
Sebelum membincang pada cerita wafatnya Yesus Kristus, akan lebih baik jika
kita mengenal siapa itu Yesus dan mengetahui kronologis singkat cerita Yesus
secara flashback dari sebelum kelehirannya. Yesus merupakan bahasa Yunani
yang digunakan untuk menyebut nama Isa as. Sedangkan Kristus sepadan dengan
Mesias atau dalam bahasa Arab disebut al-Masih, artinya yang dinantikan atau
yang diharapkan.
Yesus adalah putera Maria (Maryam binti Imran) yang dilahirkan tanpa ayah (parthenogenesis),
pada masa pemerintahan raja Herodus Agung (terdapat perbedaan tahun) (Jaya,
2010: 12). Yesus menjadi rasul sejak lahir (Kamba: 2014), menggantikan Moses
(Musa as) untuk menyampaikan risalah Injil (melengkapi Taurat) kepada umatnya
yang disebut dengan umat Nasrani.
Dalam perjalanan dakwah unitariannya, Yesus tidak lepas dari konflik sosial
di lingkungan tinggalnya, di Betlehem. Bahkan hingga di tempat hijrahnya di Nazaret
Galilea, Yesus mendapati berbagai tantangan sampai akhirnya diklaim meninggal
dalam keadaan disalib, oleh orang Yahudi Romawi (Rahim, 1994: 71).
B. Pembahasan
1. Wafatnya Yesus Kristus
Dalam Injil Kanonik; baik Matius, Markus,
Lukas, maupun Yohanes disebutkan bahwasannya Yesus meninggal dalam keadaan
disalib. Yesus disalib di bukit Golgota (bukit Tengkorak) dan diklaim sebagai
sang penyelamat umat manusia (Jaya, 2010: 43).
Adapun untuk kronologi wafatnya Yesus,
dijelaskan dalam The Gospe of Barnabas yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh
Achmad Kahfi sebagai berikut;
a. Jamuan Paskah
Sebelum menikmati jamuan, Yesus mengutarakan
pada murid-muridnya, “Aku telah mencucimu semuanya, namun tidak semua darimu
dalamkeadaan bersih. Mengingat bahwa seluruh air di lautantidakakan dapat
mencuci orang yang tidakmempercayaiku. Aku mengatakan yang sebenarnya padamu,
bahwa salah seorang diantara kamu akan menghianatiku, sampai-sampai aku akan
dijual sepertimenjualdomba; tapi celakalah baginya karena dia akan jatuh
terperosok ke dalamlubang perangkap yang dibuatnya.”
Tanpa sepengetahuan murid-murid yang
lain,Yudas seakan membuat pengakuan di hadapan Yesus bahwa dialah
penghianatnya.
b. Yudas Menghianati Gurunya
Yudas menceritakan tempat persembunyian Yesus kepada
pendeta tinggi dan meminta upah tiga puluh keping emas sebagai imbalannya.
c. Yesus Diangkat ke Langit
Ketika Yudas bersama pasukan tentara dari
gubernur Pilatus dan pimpinan pendeta Herodes menuju tempat persembunyian
Yesus, Tuhan memerintahkan malaikat-malaikat Gabriel, Michael, Rafael, dan
Uriel untuk membawa Yesus ke langit. Sementara murid-muridnya sedang tidur
pulas.
d. Yudas Diserupakan dengan Yesus
Yudas memasuki tempat persembunyian Yesus
mendahului pasukannya. Dengan kekuasaan Tuhan, Yudas dirubah perawakan dan
suaranya mirip Yesus. Yudas dengan wajah Yesus mencari-cari Yesus hingga murid-muridnya
terbangun dan menegurnya.
e. Yudas Ditangkap, Diadili, Disiksa dan Disalib
Karena Yudas berwajah Yesus, maka dia pun
ditangkap oleh tentara Herodes. Dia diadili dan disiksa karena dianggap sebagai
penipu dan pembohong bagi seluruh bani Israel. Sekalipun pembelaannya diterima
oleh gubernur Pilatus, namun kaum Yahudi Literasi dan Farisi telah bersepakat
memberikan kesaksian kalau Yudas benar-benar Yesus. Pada akhirnya,Yudas disalib
atas perintah Herodes.
Kronologis yang demikian kurang lebih sama dengan
penjelasan Al-Qur’an Surat Al-Nisa’ ayat 157-158, sebagai berikut.
{وَقَوْلِهِمْ
إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا
قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا
فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ
وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157) بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ
عَزِيزًا حَكِيمًا (158)} [النساء: 157 - 158]
Artinya: “Dan karena ucapan mereka
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, rasul Allah.”
Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang
mereka bunuh adalah) yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang
berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan
tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang
dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin
telah membunuhnya. <157> Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadiratNya,
Allah Maha Perkasa lagi Bijaksana.” <158>
Dalam tafsiran ringkas Al-Qur’an Cordoba,
disebutkan bahwa di usia Yesus yang ketiga puluh, dia menampakkan beragam
mukjizat dalam perjalanan dakwahnya. Diantara mukjizatnya yaitu dapat
menyembuhkan orang yang sakit parah, yang bermasalah dengan ingatannya, dan
mengusir setan pengganggu. Hal inilah yang menimbulkan ketidaksukaan para
pendeta Romawi kepadanya, hingga mereka merencanakan pembunuhan Yesus. Namun,
Allah berkehendak lain dengan mengangkat Yesus ke langit dan menyelamatkannya.
Seperti halnya disebutkan dalam Barnabas,
dalam tafsiran ini pun disebutkan tentang salah satu muridnya yang akan
berkhianat. Namun, di sini Yesus sudah mengetahui siapa pengkhianatnya dan
mengungkapnya di hadapan kesebelas muridnyayang lain.
2. Kospirasi di Balik Wafatnya Yesus
Berbicara tentang konspirasi di balik warta
wafatnya Yesus, hal ini tidak lepas dari peran kaum Yahudi bani Israel, yang
terlalu fanatik dengan ketinggian Moses. Mereka tidak menghendaki siapapun
mengungguli nabinya. Oleh karena itu, begitu mereka mengetahui bahwa disebutkan
dalam kitab suci mereka Taurat, “Akan ada seorang rasul setelah Moses yang
dilahirkan di Betlehem,” mereka pun mengupayakan bergam cara untuk mencegahnya.
Mereka mengirim beberapa utusan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang
dilahirkan di sana. Mengetahui kabar tersebut, keluarga Yesus membawanya pindah
ke Nazaret dan tinggal di sana.
Kaum Yahudi terus melakukan pencarian hingga
akhirnya mengetahui bahwa Yesus lah yang selama ini dicarinya. Mereka pun
mengupayakan pembunuhannya. Karena mereka mengetahui bahwa ada seorang murid
Yesus yang berpotensi untuk diajak kerjasama, yang tidak lain adalah Yudas Iskariot.
Bahkan saat pengejaran Yesus pun, kaum Yahudi
mengetahui kebenaran pengakuan Yudas. Akan tetapi, mereka memiliki pertimbangan
akan keuntungan yang cakap sehingga membiarkan Yudas tersalib sebagai yang
diduga Yesus. Pertimbangan pertamanya yaitu dengan terbunuhnya Yudas, maka
rencana pembunuhan Yesus yang telah direncanakan kaum Yahudi akan menjadi
rahasia dan tidak akan terbongkar di hadapan bani Israel. Sedangkan
pertimbangan keduanya, karena seluruh bani Israel telah meyakini bahwa yang ada
di hadapan mereka adalah Yesus, maka dengan dibunuhnya Yesus proses dakwahnya
pun akan terhenti.
Lebih dari itu, kegagalan mereka membunuh Yesus secara
fisik tidak menghentikan langkahnya. Mereka pun memilih langkah yang
diistilahkan dengan Phsicology Strategy of War (strategi perang secara
psikologi), dengan cara menaikkan grid seseorang padahal itu bertujuan untuk
menjatuhkannya. Karena itu, mereka tidak hanya mengakui Yesus sebagai nabi dan
rasul, akan tetapi meninggikannya sebagai yang dianggap tuhan. Kemudian hal itu
disebarluaskan dan menjadi kesepakatan.
C. Kesimpulan
Yesus adalah nama lain dari Isa Al-Masih yang diutus
Allah untuk melengkapi risalah yang disampaikan Moses (Musa as). Yesus bukan
tuhan dan dia belum meninggal, melainkan diangkat oleh Allah ke langit sebagai
upaya penyelamatan dari konspirasi kelicikan kaum Yahudi.
DAFTAR PUSTAKA
James and John. 2008. The Gospelof
Barnabas. Achmad Kahfi (Terj.). Surabaya: PT. Bina Ilmu
Jaya, Muhammad. 2010. Ternyata Yesus
Muslim. Samarinda: Qiyas
Rahim, Muhammad Ataur. 1994. Misteri Yesus
dalam Sejarah. Masyhur Abadi (Terj.). Tk: Pustaka Da’i
Tim Penyusun. 2012. Al-Qur’an Cordoba. Bandung:
Cordoba Internasional - Indonesia