Friday, October 31, 2014

TENTANG PESANTREN


DIALOG DI DUNIA MAYA

Himmah              
ada santri yg ngeluh katanya dy smakin bxak diatur smakin pngen berontak. bukan msalah diniah sih, tp mlah pesantren. awalnya rajin jmaah sekrang jd ndak. tp y memang tanggepan masing2 orang tu beda2...
Ustadz                 
ya itulah sifat manusia pengenx bebas, pengenx nyaman tanpa aturan... tp kalu hidup dengan orang lain ya adaaturanx mski gk resmi,,,, klo gak betah dpesantren ya boyong aja biar di isi yg bener2 pengen mondok
Nabil
mas aq pgen masuk pesantren bkan Pondok atau Mondok ??
Ustadz
ISTILAHE MASUK PESANTREN OPO? NYANTRI?
Nabil
Nyantren
Himmah              
buat keluar-masuk pesantren mah semua orang bisa... tapi buat ada di dalamnya dan menjadi bagian darinya yang g mudah. g semua orang bisa. g mudah itu bukan berarti g bisa hanya perlu usha lebih buat mencapainya. jangan slah dengan istilah nyantri... banyak orang-orang yang nyantri tapi paham dengan dunia luar, sementara orang yang berada di dunia luar, mereka belum tentu tahu dunia nyantri.

Ustadz                 
emang ironis sekali, kalau menyandang status santri seolah2 wah dlm agama, rajin bangun malam dsb, namun kenyataan tak sperti itu. bhkan q survei beberapa anak kos mlah lebih rajin,,,

Himmah              
adakalanya pembentukan karakter itu dipengaruhi oleh tempat atau lingkungan. tapi faktor terbesarnya ttap brada pada diri masing2... bagaimna kita memutuskan untuk melangkah... memilih berlalu dengan kebiasaan baik atau buruk!!! segelap apapun dunia ini kalau yg mengisinya adalah mutiara maka ia akan ttap mampu bercahaya di tengah kegelapan. tapi seterang apapun dunia ini, jika yang mengisinya adalah arang maka di tengah gemerlap cahaya ia tak kan bisa memantulkan sepercik sinar pun.
Mungkin secara lafdiyah kata nyantri identik dengan pesantren. Tapi... apakah pesantren itu hrus yg beridentitas pesantren saja? Ataukah memang sebutan pesantren itu bisa d sandang di tempat mana pun yang di dalamnya terbangun dan terealisasikan unsur-unsur dan hakikat pendidikan ala pesantren?

Ustadz
pergeseran makna mungkin mulai dibutuhkan,,,,,
Himmah
segala yang ada tentu membawa makna tersendiri, tapi setiap kepala memiliki pemikiran yang masing-masing mungkin berbeda memaknainya. semakin tinggi frekuensi seseorang maka cara berfikirnya juga akan berbeda... meski masih ada dalam dimensi yang sama.
Nabil
Wah, jadi pengen nyantri
Ustadz
wah begitu ya neng Himmatul Istiqomah, bagaimana dgn orang yg Ngawirpuol seperti saya,,,,
Himmah
apax yg bagaimna? klau org lain mnilai yacenderungx..... semut d sebrang lautan tampak tapi gajah d pelupuk mta t tampak. hehehe ndak kog... semua orang memiliki dua sisi yg berbeda tp saling berdampingan. live is as a coin. tp klo minjam istilahx rekayasa gnetika, d situ ada kata dominan dan resesif. menurut sya sih yang dominan itu yg d sebut karakter kita. d anggap baik jk terdominasi hal yg baik2. tp g boleh menjastis. karena yg resesif suatu saat memiliki kesempatan tampak pada persilangan sifat2 kita.
Ustadz
bagaimana jika orang itu melakukan pencitraan jelek?

Himmah
klo yg sya dengar dr ngaji x yai anwar zahid m ab... perasangka orang itu kan mencerminkan hatinya. klo g slah ada d Al Qur'an jg... إن أحسنتم أحسنتم و إن أسأتم فلها... tp kesempatan untuk memperbaiki diri tak pernah berakhir kecuali bg orang2 yg memang g mau benahin diri dan atau kematian datang menghampiri. sya jg masih buth bnyak blajar dari semua ini, dengan semua ini dan tentang semua ini.




Wednesday, October 29, 2014

DIALOG TUNGGALKU

وظيفة الاختبار النصفي عن مادة نظرية الأدب
همّة الاستقامة
12310079
"لكم، يا أصحابي و صاحباتي!"
أنا نفـــــسي و أنتـــــــــــــــــــم أنفسكــــم
و ليس نفسي مـــــــــــــــن نفوسكم
فابتعدواني! إن هذا خير لكم
لأنـــــــــــــــــــني أكثر خطــــــــــــــاءا منــــــــكم
و عليـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــكم

أنـــــــــــا نفسي و لستم أنتم نفـــــــــسي
و لا تحتاجون لأن تكونوا نفسي
أطــلــــقوا ارتبــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــاطكـم
في من تظنونــــــــــه نفسكـم
فاتحــــــــدوا مع أرواحــــــــكم
لأن الأقوى هي نفوسكم
فــــــــــجدوا نورا في الظـــــلام!

UNTUKMU, SAHABAT-SAHABATKU

AKU ADALAH AKU
BUKANLAH KAMU BAGIAN DARI DIRIKU
JAUHILAH AKU JIKA INI LEBIH BAIK BAGIMU
KARENA SALAHKU LEBIH BANYAK DARIMU
BAHKAN SALAHKU SANGAT BANYAK PADAMU[1]
AKU ADALAH AKU DAN KAMU BUKANLAH AKU
KAMU TIDAK PERLU MENJADI DIRIKU
LEPASKANLAH KETERIKATANMU    
DENGAN ORANG YANG KAU KIRA DIRIMU
MENYATULAH DENGAN JIWAMU
KARENA YANG TERKUAT ADALAH DIRIMU
KEMUDIAN TEMUKANLAH CAHAYA DALAM KEGELAPAN KALBU![2]


[1] Setiap dari kita memiliki jiwa yang masing-masing berbeda satu sama lain. Meski kita terikat dalam istilah Zoon Politicon, namun kita tetap memiliki jalan masing-masing. Realita yang tampak memang mungkin kita tak bisa lepas dari kebutuhan kita terhadap orang lain. Tapi tidak ada salahnya jika kita berhijrah dari satu tempat ke tempat lain dan berteman dengan beralih-alih orang. Karena hal ini justru akan menambah pengalaman. Karena tidak semua yang dimiliki seseorang di samping kita itu hal yang baik. So... bangunlah dirimu untuk kemudian bisa membangun yang lebih besar lagi. Sekalipun kita tampak jalan beriringan dengan orang lain, hakikatnya kita tetap ada dalam langkah yang berbeda. Tapi tetap satu tujuan, meraih ridho Alloh Swt. Kita tetaplah saudara.
[2] Kadang keterikatan kita dengan seseorang atau sesuatu membuat kita terkungkung dan terkurung. Kita semua memiliki jati diri masing-masing. Memang kita butuh penyemangat. Tapi frekuensi semangat yang datang dari orang lain/eksternal tidak akan ada pengaruhnya tanpa adanya semangat dr dlam dri kita sendiri. So... sugesti itu penting untuk membuat kita bangkit dari kemalasan atau kegagalan. Karena hakikatnya kegagalan itu tak pernah ada kecuali bagi orang-orang yang putus asa dan menyerah.
Berpetualanglah di bentangan bumi ini sehingga kita bisa memahami kebesaran-kebesaran Alloh yang tak hanya sekedar tersurat di Al Qur’an tapi juga yang tersirat di alam semesta ini. Petualangan ini tak akan pernah melelahkan dan tiada ujung kecuali bagi orang-orang yang tidak mau berfikir dan atau dihentikan oleh kematian.
Kegelapan kalbu hanyalah diperuntukkan orang-orang yang diselimuti rasa was-was ketakutan dan kegalauan. Dan sebaliknya, ketiadaan dua rasa itu akan membuat cahaya dalam kalbu terpancarkan. Namun hal ini hanya bisa dicapai oleh orang-orang mukmin yang merasakan nikmatnya pahala dari Alloh (إن أجرهم عند ربهم فلا خوف عليهم و لا هم يحزنون).