Sunday, November 30, 2014

“United we stand decided we fall.”



UNITED WE STAND DECIDED WE FALL
Himatul Istiqomah

United we stand decided we fall.” Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Lidi sapu korek jika hanya sebatang ia tak akan bnyak yg bs ia lakukan. Tapi ketika terkumpul segenggaman yang terikat kuat... tak satu sampah pun terlewatkan sapuannya. Lima jari tangan kita memiliki fungsi dan bentuk yang beda. Tapi mereka tak pernah berkeinginan untuk saling melepaskan diri. Karena kebersamaan mereka menghasilkan lebih banyak kemanfaatan.

Bayangkan jika jari kita hanya ada yang kelingking saja. Ketika bermaksud memuji seseorang, biasanya yang diacungkan jari jempol, tapi karena hanya punya satu jari kelingking kita pun mengacungkannya..... menyedihkan bukan. Bersyukurlah yang masih memiliki keluarga dan kawan. Berusahalah merajut benang-benangnya sehingga tak terbiarkan terputus. Karena akan lebih banyak yang bisa kita lakukan dalam kebersamaan dari sekedar kita sendirian.

Bayangkan juga ketika anggota tubuh kita yang beragam bentuk dan fungsi ini tidak mau bersatu. Mungkinkah kita bisa menjalankan amanat kekholifahan kita di alam semesta ini?

Bangunlah istana-istana kebersamaan, dan sirnakanlah hama-hama kedengkian dan jiwa apatis.

KATALIS = MEDIUM = PENGHANTAR







KATALIS = MEDIUM = PENGHANTAR
Himatul Istiqomah








Dalam reaksi kimia, untuk mencapai reaktan sering kali dibutuhkan katalis sebagai pemicu laju reaksinya. Katalis bisa mempercepat jalnnya laju reaksi atau memperlambatnya. Penggunaan katalis disesuaikan dengan reaktan yang ingin dicapai. Tapi perlu diingat, bahwa selama reaksi kimia berlangsung, katalis hanya berperan sebagai penghantar yang sama sekali tidak ikut bereaksi. Keberadaannya hanya diperhitungkan dalam reaktor tetapi tidak tergubris ketika tercapai reaktan.
Itu hanyalah bahan analog sederhana perihal ibadah, sholat misalnya. Mempelajari ilmu Fiqih itu penting untuk mengetahui tata cara sholat dan amaliah yang berhubungan dengan sholat. Memahami ilmu Tajwid juga penting agar fasih dalam membaca ayat Al Qur’an dalam sholat. Terlebih lagi menggeluti bahasa Arab. Hal itu amat penting untuk mengetahui maksud-maksud bacaan dalam sholat sehingga tidak sekedar dilafalkan tapi juga dirasakan maknanya. Tapi kesemuanya itu tak lain hanyalah katalis. Semua itu hanya medium yang menghantarkan kita bertemu Tuhan. Oleh karena itu ketika semuanya sudah terpenuhi, saat kita sholat dan berdialog dengan Sang Penguasa Jagat hal itu tak perlu dirisaukan lagi. Ketika melafalkan Al Fatihah tak perlu memikirkan lagi tajwidnya tetapi perlu memahami maksud dari kalam Tuhan yang tersirat di dalamnya. Semuanya harus ditanggalakn untuk mengarungi bahtera kekhusyu’an. Karena jika tidak terlepaskan maka ibarat orang makan, ia akan tersedak sendok yang menerbangkan makanan untuk mendarat di mulutnya.

A knowledge is an unending adventure



A KNOWLEDGE IS AN UNENDING ADVENTURE
Himatul Istiqomah 

A knowledge is an unending adventure.[1]” Ilmu pengetahuan adalah sebuah petualangan yang tiada akhir. Perkembangan zaman yang turut mengembangkan dunia ilmu pengetahuan menuntut manusia untuk terus menggeluti inovasi-inovasinya. Diperlukan upaya-upaya jitu untuk pencapaian inovasinya. Sebuah perjalanan yang amat mengasyikkan bagi yang mau menikmatinya dan terlalu menyedihkan untuk tidak diikuti jejaknya. Pemilik otak yang cerdas tidak akan mungkin melewatkan waktunya tanpa menikmati hidangan ilmu pengetahuan yang selalu berhembus menyejukkan jiwa.


[1] Ungkapan Abah K.H. A. Mudlor (pengasuh LTPLM) Maret 2013

Prepare for the worst and hope for the best



PREPARE FOR THE WORST AND HOPE FOR THE BEST
Himatul Istiqomah

“Prepare for the worst and hope for the best.[1]Bersiap untuk segala kemungkinan terburuk dan berharap untuk segala kemungkinan terbaik. Satu semboyan untuk mensiasati keragu-raguan yang selanjutnya mampu mengembangkan pola pikir manusia.
Seseorang yang dalam langkahnya mampu menimbang akan resiko atau manfaat yang akan diterjangnya, insyaalloh tidak akan meraih sejatinya kegagalan. Karena kegagalan sebenarnya tidak pernah akan menghinggapi seseorang kecuali jika ia mendekap erat rasa putus asa.
Pergerakan seluruh sendi-sendi alam semesta tidaklah sedikitpun lepas dari kuasa Tuhan. Karenanya do’a begitu penting untuk menyeimbangkan usaha keras manusia dalam mewujudkan kemaslahatan umat.



[1] Ungkapan dr. Cristyaji ketika menjadi pemateri PPGD di KSR-PMI Unit UIN Maliki Malang 2014

“Thinking is finding and testing of the meaning”


THINGKING IS FINDING AND TESTING OF THE MEANING
Himatul Istiqomah

“Thinking is finding and testing of the meaning”[1]. Berpikir merupakan suatu upaya menemukan dan menguji suatu pengertian. Seseorang yang stagnan dalam cara berpikirnya maka tidak lain yang akan dia jumpai kecuali hanya kungkungan buah pemikirannya sendiri. Sehingga tak jarang terlahir generasi yang apatis, fanatis dan semaunya sendiri atau “enak, kepenak lan sak penake dewe.”




[1] Ungkapan Abah K.H. A. Mudlor (pengasuh LTPLM) ketika halaqoh Maret 2013