Assalamualaikum.
Sahabat-sahabat
sekalian yang dirahmati Allah. Kiranya kita semua tahu bahwasannya rukun Islam itu
ada lima. *Mengucapkan dua kalimah syahadat yang mana hal ini sudah
diikrarkan semua manusia sejak dalam kandungan, yang kala itu bernegosiasi
dengan Allah perihal amanat khalifah fil ardh setelah kelahirkannya di
bumi yang penuh dengan warna-warni kehidupan ini.
*Sholat... baru-baru ini
dikaitkan dengan perihal terapi kesehatan. Ketentuan waktu pelaksanaan sholat
terutama yang lima waktu dan juga gerakannya, setelah masa penelitian panjang
ternyata manfaatnya sangat besar bagi perawatan kesehatan.
*Zakat pun sudah jelas
ditujukan sebagai penunjang kesejahteraan umat, dengan cara saling menolong dan
memberi.
*Puasa juga demikian, tim medis mendapati
penemuan besar yang membantu serangkaian proses pengobatan pasien dengan adanya
puasa.
Namun bagaimana dengan *Haji...???
Ketika dilogika apa yang akan kita dapati? Bukankah semua
perilaku rukun-rukunnya mirip kelakuan orang gila?
·
Jauh-jauh pergi ke Makkah-Madinah dengan biaya yang
tidak hanya sedikit.
·
Sampai di sana, berjalan memutari bangunan (ka’bah)
berkali-kali.
·
Berlari-lari kecil berulang-ulang.
·
Melempar-lemparkan batu-batu kecil.
·
Mencium batu hitam.
Itu sebagian kecil yang tercatat.
Itulah kenapa haji itu adalah ibadah
yang sangat berat dan hanya orang-orang yang beriman teguh yang bisa
benar-benar memahami esensi dan eksistensinya. Dan karena itu pula pada haji
tidak disebutkan kata manfaat melainkan hikmah, pelajaran yang dapat diambil
dari pelaksanaan haji.
Dalam pengajian kitab Hikam dituturkan
bahwasannya haji itu esesnsinya diqiyaskan dengan kematian. Haji adalah
panggilan istimewa yang ditujukan khusus oleh Alloh kepada hamba-hambanya yang
memang ingin dijumpainya. Makanya lafadz doa ketika haji atau talbiyah itu
berbunyi "Labbaikallohumma Labbaik", aku datang memenuhi panggilanmu Ya
Alloh. Sama bukan? Kematian dan haji sama-sama undangan istimewa dari Alloh yangmana
ketika keduanya datang maka tak akan ada seorangpun atau apapun yang bisa
menghalangi.
Berhaji membutuhkan perbekalan yang
banyak yangmana bukanlah berupa barang-barang besar seperti rumah... mobil...
atau bahkan perusahaan atau yang sejenisnya... Hal itu serupa dengan kematian. Kita
hanya butuh bekal amal yang akan menjadi penentu nasib kita di alam kubur dan
alam sesudahnya.
Di sana pun amalan kita selama di
tanah air akan ditunjukkan dan dinalas ketika haji sama halnya ketika hari
pembalasan. meski lebih dahsyat ketika hari pembalasan. Orang yang berhaji
ketika ihram afdhalnya memakai pakaian putih yang tanpa berjahit jika
laki-laki... Seseorang yang mati pun juga akan dibungkus kain kafan putih. Sebelum
berangkat haji kita diadzani... sama... sebelum jenazah kita dikuburkan, kita
juga diadzani.
Haji itu adalah perjalanan yang amat
berat dan sulit... Sakarotul maut juga demikian bukan? (kata hadits Nabi Saw). Tak
heran jika Alloh dalam firmannya menyebutkan kalau " Dan Berhaji Ke
Bitulloh Bagi Orang Yang Mampu." Kata
mampu dalam Islam merupakan parameter tertinggi untuk mengukur segala
sesuatu... Bagaimana tidak...???
Seseorang yang hari-harinya
bergelimangan harta... tapi karena dia belum dipanggil untuk berhaji maka dia
masih masuk kategori orang yang tidak mampu. Sebaliknya... tanpa penghasilan
yang konstan atau bahkan bertambah... seseorang yang hidupnya hanya dengan
kesederhanaan... namun jika Alloh sudah memanggilnya untuk berhaji... maka dia
lah orang yang layak disebut mampu. Jadi sahabat.... ukuran kemampuan kita
bukanlah harta yang kita tumpuk melainkan haji.
Tapi bagi yang belum dipanggil oleh Alloh...
berbahagialah pula dan jangan putus asa... karena mungkin dalam diri kita masih
ada kotoran yang harus kita bersihkan sehingga dalam berjumpa Alloh kita dalam
keadaan bersih dan Alloh pun tak segan menyambut kedatangan kita. Alloh Maha
Menghendaki segala sesuatu untuk terjadi atau tidak terjadi. Percayalah...
setiap usaha pasti ada imbalannya tersendiri yang kadang secermat-cermat kita
dalam mengkalkulasi, kita masih melewati banyak hal yang Alloh selalu sajikan
untuk memenuhi kebutuhan hambanya. Salam sahabat.
Wassalamualikum.
NB: Mohon keikhlasannya untuk
memberikan hadiah fatihah kepada kedua orangtua saya dan kakak saya... semoga
keluarga kami disatukan dengan ikatan cinta lillahi ta'ala. Al
Fatihah...
Dan semoga bagi anda yang membaca
dapat menambah refleksi otak untuk terus berpikir dan mencari tahu kebesaran Allah
yang dititipkan pada mahluk-mahluknya... Sehingga tiada alasan untuk kita tidak
mengimaninya. Al fatihah...
HISTISHA
No comments:
Post a Comment