KATA BAPAKKU... SHOLAT ITU???
By: HISTISHA NR.
Jumpa lagi sobat dengan Rabbit Princess from penggalan
surga ujung timur Jawa Timur:
Kali ini kita simak episode “Kata Bapakku!!!”
Jangan salah, bukan cuma di sinetron Kawin Gantung doang
yang punya potongan kalimat itu, Rabcess juga punya loh... Saking banyaknya,
bingung mau mulai dari mana...
Ya sudah lah, kita simak yang satu ini...
Krik... Krik... Krik...
Maaf sobat rekaman audionya sudah terhapus, yang tersisa
hanya serpihan puzzle di kotak spam ingatan Rabcess...
Tak apalah, sedikit atau banyak informasi tetaplah
sampah. Dikomposkan jika itu organik dan butuh daur ulang jika itu anorganik.
Asyeekg...
Ok, kita masuk pada misi kita menyimak episode “Kata
Bapakku!!!”. Selamat menikmati!!!
Sebelum memasuki bagian inti, bacalah dengan nama Tuhanmu
Yang Maha Mengetahui segalanya!
Poin 1:
Masih ingatkah sobat dengan mata pelajaran
Fiqih Dasar di Madrasah Ibtidaiyah atau Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Dasar?
Anggap saja kita masih mengingat memori itu.
Poin 2:
Masih ingatkah di sana diterangkan bahwa rukun
Islam itu ada lima?
Anggap saja kita masih mengingat memori itu.
Poin 3:
Masih ingatkah di antara rukun Islam itu ada
yang namanya shalat?
Anggap saja kita masih mengingat itu.
Poin 4:
Sholat itu... islam, ISLAM itu...???
I
|
S
|
L
|
A
|
M
|
J
J
J
J
J
|
I
|
N
|
G
|
I
|
N
|
|||||
S
|
U
|
U
|
S
|
A
|
S
|
E
|
L
|
A
|
M
|
A
|
T
|
||||
Y
|
B
|
H
|
H
|
G
|
L
|
A
|
K
|
S
|
A
|
N
|
A
|
K
|
A
|
N
|
|
A’
|
U
|
U
|
A
|
H
|
A
|
J
|
A
|
R
|
A
|
N
|
|||||
H
|
R
|
R
|
R
|
M
|
U
|
H
|
A
|
M
|
M
|
A
|
D
|
||||
I
|
|||||||||||||||
B
|
Islam itu ya sholat. Cocok kan nggeh. .
Jawab aja iya. Biar Rabcess seneng gitu. J J J
Poin 5:
Masih ingat definisi sholat?
Hemmm... Kayaknya yang satu ini butuh detak
detik jam buat sedikit menyentuh otak. Hehehe Just Kidding!
Kata buku: Sholat secara etimologi berarti
doa. Dan doa itu bisa berarti sapaan juga permintaan.
Kata buku juga: Sholat secara terminologi
berarti perbuatan yang diawali dengan niat dan diakhiri dengan salam.
Hanya sepatah itu yang Rabcess bisa ingat.
Maaf nggeh...
Poin 6:
Sedikit mengutip Kata Bapakku:
Sejak kapan kita berniat sholat dan kapan kita
dianggap selesai mendirikan sholat?!
Kembali pada definisi sholat, semua pasti tahu
jawabannya, jikalau kita sholat sejak kita berniat mendirikannya dan sholat
kita berakhir ketika kita sudah melakukan salam.
Te Oo Pe Be Ge Te dah buat semua...
Tapi sobat, yang sederhana dalam definisi itu
ternyata tak sesederhana dalam praktiknya.
Hampir semua gerakan dalam sholat itu berupa
simbol-simbol yang memiliki maksud tertentu. Kenapa ada berdiri, kenapa ada
ruku’, kenapa ada sujud, kenapa ada duduk, dan kenapa harus dtutup dengan salam...
semua memiliki maknanya masing-masing.
Mirip huruf Alif, berdiri tegak itu mewakili
isyarat penciptaan manusia yang berasal dari unsur api. Kapanpun kita beramarah,
api itu akan menyulut jiwa kita sehingga terasa panas dalam diri kita. Dan Alif
mengajarkan kita untuk memiliki niat setegak dia. Meski kadang tertiup angin,
ujung api selalu kukuh mengarah ke atas, ke puncak tujuan kita, Yang Sejati.
Mirip huruf Ha’, posisi ruku’ itu mewakili
isyarat penciptaan manusia yang berasal dari unsur angin. Angin itu kan udara
yang bergerak, ya kan nggeh! Hembusannya mampu mewariskan kesejukan. Kapanpun kita
berlaku seperti hembusan angin yang bertiup lembut, tentu semua yang di
sekeliling kita akan turut merasakan kesejukan yang kita jejakkan.
Mirip huruf Mim, posisi sujud itu mewakili
isyarat penciptaan manusia yang berasal dari air. Air yang normalnya mengalir
dari dataran tinggi menuju dataran rendah. Namun bisa melawan arus dengan
pemberian sedikit gaya dan tekanan. Pun sama dengan kita yang diberikan pilihan
oleh Allah untuk berlaku biasa-biasa saja seperti normalnya air, atau sedikit
melawan arus untuk menggeser posisi kita menuju derajat yang lebih tinggi di
sisiNya. Tentunya dengan perantara gaya dan tekanan.
Mirip huruf Dal, posisi duduk itu mewakili isyarat
penciptaan manusia yang berasal dari tanah. Setinggi apapun posisi dan
kedudukan kita dalam kerajaan keduniaan, ketika duduk semua sama rendahnya
dengan tanah yang menjadi asal penciptaan manusia dan pun kelak manusia mati
akan tertanam dalam tanah. Kesombongan dan kecongkaan tak ada harganya lagi
bagi sesama tanah yang sama tinggi di perbukitan dan sama rendah di perlembahan.
Sholat itu gerakannya mirip alif-ha'-mim-dal, kalau disambung sholat itu jadinya AHMAD. Itukan sebutan untuk Nabi Muhammad juga!
Dan salam, diletakkan sebagai penutup yang
menyimbolkan penciptaan manusia dari serpihan cahaya Nur Muhammad Saw. Sekecil apapun
serpihan cahaya ia tetap mampu memiliki sinarnya. Dan ketika keempat unsur di
atas sudah terkumpul kemudian disinari dengan salam ini, maka terciptalah
sebuah kehidupan.
Salam, adalah curian kata dari bahasa Arab
yang artinya selamat. Sobat, kita kembali lagi ke devinisi sholat.
Hal yang pasti adalah kita sudah memulai
bersholat sejak kita berniat mendirikannya. Tapi, siapa yang tahu kapan sholat
kita berakhir? Setelah kita bersalam pastinya. Tentu itu jawabannya. Tapi ada
tapinya lagi, sobat. Sekali lagi gerakan dalam sholat itu penuh dengan simbol-simbol.
Kita mengingat kembali bahwa sholat akan dianggap
selesai, ketika kita bersalam menengok ke kanan kemudian ke kiri.
Kata Bapakku... itu pun simbol. Sesuai arti
salam, sholat dianggap berakhir ketika sudah salam. Pun, kita dianggap selesai
sholat setelah bersalam, setelah memastikan dengan tengokan apakah orang-orang
yang di sisi kanan kiri kita telah selamat dari kekacauan yang kita sajikan. Jika
belum, berarti sesungguhnya kita belum selesai dari shalat kita.
Sedikit cuplikan dalil, kan bagi yang fanatik
dengan dalil, dianggap ndak afdhol, dianggap ndak valid segala sesuatu tanpa
dalil. Sebentar sobat, kembali lagi ke bahasa Arab. Dalil itu artinya bukti lho
ya!!! Ada dua macam dalil: naqli berupa al-Qur’an dan Hadits ples aqli yang
artinya logika akal. So, sobat, keseimbangan kedua dalil butuh untuk menguak
rahasia ketidakpastian yang semu di semesta untuk menuju kesejatian Yang Sejati,
Allah Swt.
Innash sholaata tanhaa ‘anil fakhsya’i wal munkari
Sesungguhnya sholat itu adalah mencegah dari hal yang
keji dan “munkar”
Munkar itu pun hasil adopsi dari bahasa Arab
yang seakar dengan kata nakirah, artinya umum, tidak jelas. Mungkin, bisa jadi devinisi
munkar di sini adalah sesuatu yang tidak jelas asas manfaatnya.
Kemudian, ketika sholat hanya disebut sholat yang
hanya gerakan badan di dalamnya, sudah jelas ketka kita sedang sholat kita
tidak mengarjakan kemungkaran. Tapi dalam pemahaman luas berkenaan
simbol-simbol dalam gerakan sholat, bisa jadi yang disebut sholat itu adalah
jika kita sudah bisa mengaplikasikan semua praktis makna simbol itu dalam
kehidupan kita sehari-hari, mulai dari mengukuhkan niat hingga menjamin
keselamatan orang-orang di sekeliling kita. Jadi benar-benar tanhaa ‘anil fakhsya’i wal munkari.
Pun jika kita meminjam kaidah Matematika Bab Logika,
di sana ada istilah biimplikasi ßà (jika dan hanya jika). Bisa jadi potongan
dalil naqli di atas dalil aqlinya menggunakan kaidah logika biimplikasi ini. Sehingga:
Sesungguhnya sholat itu adalah jika dan hanya jika mencegah
dari hal yang keji dan “munkar”
atau bisa dibalik
Sesungguhnya mencegah dari hal yang keji dan “munkar”
adalah jika dan hanya jika sholat
Bingung ya?
Gini aja:
Sholat iku ngedohaken saking samubarang kang olo tur ora
jelas manfaate
Lan
Ngedohaken saking samubarang kang olo tur ora jelas
manfaate iku yo sholat
Begitulah, sholat itu dalam kaidah kebisajadian. Karena kebenaran
yang mutlak hanya Allah yang tahu. Setidaknya kita sudah berusaha memikirkan ayat
(tanda) kebesaran Allah sebagai tanda syukur padaNya.
Banyuwangi-Malang 2013-2016
No comments:
Post a Comment