Thursday, September 4, 2014

CURHATAN PUISIKU



PERIH

Tanpa sengaja
Ku memakan biji mahoni
Tanpa terasa
Tanganku menggenggam duri pohon mawar
Dan tanpa ku sadari
Kakiku menginjak pecahan-pecahan kaca

Mulutku menjadi pahit penuh
Tangan dan kakiku bermandikan darah segar

Namun
Semua itu serasa angin yang berlalu
Menghempas tanpa bayang
Tak tampak tapi terasakan

Kini
Melangkahku tanpa arah
Melihatku ke dalam kegelapan
Bernyanyiku di tengah kesunyian

Ku menjerit dalam hati
Yang terdalam
Penglihatanku terhalang lensa
Mulutku menjadi bungkam

Biarlah
Ku kan simpan lukaku
Ku kan pendam perihku
Sendiri
Hanya sendiri

No comments:

Post a Comment