Sunday, February 8, 2015

Doa anak untuk orang tuanya



Doa anak untuk orang tuanya:
بسم الله الرحمن الرحيم. اللهم اغفرلي ذنوبي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا. أمين
Artinya: Saya mulai berdoa dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Alloh, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orangtuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil. Semoga Engkau perkenankan doaku.

Sebagaimana yang pernah penulis dengarkan di suatu haflah pondok pesantren Asy-Syafaah Cluring-Banyuwangi sebulan yang lalu, kata bergaris bawah pada doa tersebut perlu diperhatikan adanya. Selama ini penulis memahami kalaulah di dalam doa itu tidak ada percabangan penjelasan. Karena pada hakikatnya mayoritas orangtua tentu menyayangi putera-puterinya, bahkan melebihi sayangnya kepada dirinya sendiri. 

Beriringan dengan globalisasi, tanggungjawab kepala keluarga dalam pemenuhan nafkah tidak hanya dilakukan oleh seorang ayah saat ini. Sebagai wanita karir banyak para ibu yang juga ikut terjun ke lapangan kerja dengan alasan memenuhi nafkah keluarga. Sehingga tidak heran jika banyak sekali anak-anak yang menjadi korban kesibukan orangtua. Hal ini membuat kondisi anak tidak lagi stabil, entah dari pergaulannya dengan orangtua maupun lingkungan sekitar dan ketidakseimbangan fisik maupun psikis anak.

Penting diperhatikan oleh para orangtua dan calon orangtua... seorang anak bisa memosisikan orangtuanya merasakan kehidupan di surga atau bahkan di neraka. Pemberian pendidikan (wulangan=Jawa) yang berkualitas dari orangtua akan membentuk pribadi anak yang berkualitas pula, begitu juga sebaliknya.

Pemberian pendidikan/mulang (Jawa) seorang anak dalam  Al Qur’an diterangkan melalui dua bahasa, ngallimu ( عَلِّمُوْا) dan addibu (أَدِّبُوْا) yang artinya sama-sama perintah untuk mengajari anak-anakmu sekalian. Tetapi pada kata yang pertama itu berkiblat pada pengajaran tentang ragam ilmu pengetahuan sementara yang ke dua berkiblat pada pengajaran akhlak, sopan santun. Atau bisa dipisahkan bahwasannya yang pertama adalah pemenuhan kebutuhan fisik sementara yang ke dua adalah kebutuhan rohani si anak.
Nah, kita perhatikan sendiri apakah selama ini orangtua kita sudah memenuhi keduanya atau masih hanya salah satunya atau bahkan tidak keduanya. Jawaban itu hanya masing-masing kita pribadi yang bisa menyimpulkan dan tentunya Alloh juga tahu semua itu.

Sahabat... saat kita membaca doa di atas apa yang pernah terlintas di benak masing-masing? Semua pasti tahukan... فمن يعمل مثقال ذرة خير يراه barang siapa yang melakukan kebaikan seberat partikel atom pun maka ia akan melihat balasannya.  Hal itu tidak terkecuali dengan kedua orangtua kita dan kita para calon orangtua. Ketika orangtua bisa memenuhi kebutuhan fisik dan rohani anak dengan tulus ikhlas, maka sudah pasti mereka akan menerima balasannya. Ketika orangtua hanya bisa memenuhi salah satunya, maka mereka pun akan menerima balasannya. Dan ketika mereka tidak bisa memenuhi keduanya, mereka pula tak akan terhindar dari balasan yang serupa.

Kata وارحمهما كما ربياني صغيرا, dalam doa seorang anak untuk orangtuanya... seorang anak memohon belas kasih Alloh untuk kedua orangtunya sebagaimana kedua orangtuanya berbelaskasih kepadanya. Jadi jangan salahkan anak dengan doa itu... tapi sebaiknya koreksilah cara kita memperlakukan anak-anak kita di hari-hari yang lalu dan hari-hari yang akan datang bagi kita calon orangtua.

Dari itu sesibuk-sibuknya orangtua jangan sampai melupakan kebutuhan anak, dan luangkan waktu khusus untuk mendoakan anak. Karena pemenuhan kebutuhan anak secar fisik sangat sulit jika terhalang jarang dan perbedaan tempat. Tapi lantunan doa tidak pernah ada apapun yang membatasinya kecuali keraguan dan keputusasaan akan terkabulnya doa.

Bagi pasangan muda yang anaknya tidak dirawat sendiri, ajarilah anak-anak kalian mengenali orangtuanya lewat doa. Karena dalam doa yang terucap untuk anak, bisa menjadi peta bagi anak-anak yang berdoa untuk orangtuanya agar doanya membawanya pada kebaktian.
Wallohu a’lam bis Shawab.

No comments:

Post a Comment