BERKAT RAHMAT-MU
Himatul Istiqomah
Demi waktu
yang terus berjalan
Yang
terlewat tanpa bisa terulang
Tampak sama
tapi jelas berbeda
Senantiasa
menggoreskan tinta
Menoreh
rekam jejak langkah
Dalam
papan yang selalu terjaga[1]
Aku ada
karena keberadaanmu lebih dulu
Tanpa-mu aku
bukanlah aku
Tanpa
kasih-mu aku takkan pernah jadi aku
Aku adalah
bagian dari alam yang semu
Sebagai
bukti taburan rahmat-Mu
Segla puji
hanyalah milik-Mu
Puji-Mu
bagi-Mu
Membuatku
mengenalimu
Puji-mu bagiku
Melukiskan
apresiasi-Mu
Pujiku
bagi-Mu
Memahatkan
syukur bergema dalam kalbu
Pujiku untuk
sesamaku
Mewakili
alam mengukirkan eksistensi-Mu
Atas
perizinan-Mu dalam kesempatan ini
Alpahabet
jadi terangkai begitu rapi
Membentuk
rantai sajak-sajak dalam puisi
Yang
menggerakkan pikir dalam akal dan rasa dalam hati
Menggoreskan
tinta yang menguras imajinasi
Memuntahkan
magma yang telah mendidih
Sebagai
awal meluapnya inspirasi
Semoga pikir
ini tak terhenti
Sampai nyawa
terpisahkan dengan raga ini
Sehingga
menumbuhkan jutaan generasi
Untuk mendokumantasikan
betapa indah alam ciptaan-Mu ini
Dalam
nilai-nilai estetika seni berpuisi
23 nov 2014
No comments:
Post a Comment