Wednesday, October 28, 2015

FALSAFAH CINTA



FALSAFAH CINTA
By: HISTISHA NR.

Dalam bahasa Arab, kata cinta diwakili oleh hubbun, yang mana memiliki huruf penyusun yang sama dengan habbatun yang artinya biji. Keduanya memiliki falsafah yang hampir mirip atau bisa dikatakan mirip dan sama.

Untuk menumbuhkan sebutir biji, seseorang harus menanamnya di media yang tepat. Tanahnya yang tidak terlalu tandus dan tidak terlalu berlumpur atau berair. Sebab, tanah yang terlalu tandus tidak akan mampu menumbuhkan biji-bijian tersebut, karena persediaan nutrisi untuk ia tumbuh tidak tersedia di sana. Tanah yang terlalu berlumpur atau berair pun tidak baik untuk menumbuhkan biji itu, karena tentunya akan ada semak belukar yang tumbuh bersamanya dan menjadi gulma yang akan mematikannya. Meletakkan atau mengubur biji itu pun tidak boleh terlalu dalam atau terlalu dasar. Menguburnya terlalu dasar akan membuatnya mudah tersapu angin, sedangkan terlalu dalam mengubur biji itu akan membuatnya berada di bawah tekanan yang besar dan berat sehingga sukar untuk melakukan pertumbuhan.

Adapun ketika biji itu sudah tumbuh bertunas atau mulai menampakkan tanda-tanda kehidupannya, ia tidak boleh terlalu banyak disirami. Menyiraminya cukup sewajarnya. Sebab, jika berlebihan justru biji yang tumbuh itu akan busuk dan mati. Tidak disiram sama sekali pun juga akan membuat biji itu kering dan tidak bisa tumbuh, akhirnya mati.

Begitulah falsafah cinta yang senada dengan sebutir biji. Oleh sebab itu, tanamlah cinta pada tempat yang tepat, rawat dan siramilah sekadarnya, agar dia tumbuh dengan wajar pula dan senantiasa terjaga.

Malang, 25 September 2015

No comments:

Post a Comment