Friday, October 16, 2015

ISTIRJA'



ISTIRJA’
By: HISTISHA NR.

Perlahan-lahan
Satu demi satu
Pendengaranku mulai lemah
Penglihtanku mulai tak awas
Perabaku, perasaku mulai tak tergenggam
Kelima indraku kembali pada Yang Empunya
Menuntunku lebih dekat kepada-Nya
Memang begitulah idealnya
Semua yang ada dari-Nya
Dan akan kembali pada-Nya
Seluruhnya
Tanpa tersisa

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun

Kadang aku menanyakan maksud pengucapannya
Dan masih terus bertanya
Sebab, sering kali angin membisikku
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun???
Termuntahkan dari gua-gua tak berbatu
Saat didapati luka, duka, sakit, jatuh, kecewa

Aku masih terus membincangnya
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun???
Mengembalikan segalanya pada Sang Pemilik semesta
Tapi aku bingung
Betapa manusia itu serakah
Betapa hewan yang banyak bicara itu rakus dan tamak
Bagaimana tidak???!
 Luka, duka, sakit, jatuh, dan kecewa
Dikembalikan begitu saja kepada-Nya
Sebelum sempat mensyukurinya

Tapi aku pun heran
Makhluk yang satu itu sungguh tak adil
Egois dan seenaknya sendiri
Bagaimana tidak???!
Suka, gembira, dan bahagia
Ingin dipeluknya sendiri
Ingin dimilikinya sendiri
Sampai-sampai lupa mengembalikannya pada Yang Kuasa
Bahkan mungkin lupa untuk mensyukurinya
Fal ‘iyaadzu billaah

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Terajut pita suara ketika musibah menimpa
Musibah yang bagaimana?
Musibah yang seperti apa?
Lukakah? Dukakah? Sakitkah?  Jatuhkah? Atau kecewakah?
Tak hanya itu ternyata
Suka, gembira, dan bahagia pun musibah
Ketika karenanya kita lupa siapa diri kita
Kita lupa siapa Yang Mendesain kita
Itu sungguh musibah yang membadai
Musibah yang mengguntur
Yang harus di-istirja’-i

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun

Kalimat istirja’ yang teramat istimewa
Seperti halnya hamdalah
Yaa... alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin
Sebagai perwakilan rasa syukur
Yang tetap terucap dalam suka dan duka
Istirja’pun tak berbeda
Harus senantiasa tertanam dalam jiwa
Ketika duka maupun suka
Sebab, segalanya milik Yang Maha Esa

LTPLM, 15 Oktober 2015

“ The little knowledge is Unending Adventure”
꧐꧕ꦛꦌ ꦅꦸꦺꦏꦾ꧐

No comments:

Post a Comment