ISTIRJA’
By: HISTISHA NR.
Perlahan-lahan
Satu demi satu
Pendengaranku mulai lemah
Penglihtanku mulai tak awas
Perabaku, perasaku mulai tak
tergenggam
Kelima indraku kembali pada
Yang Empunya
Menuntunku lebih dekat
kepada-Nya
Memang begitulah idealnya
Semua yang ada dari-Nya
Dan akan kembali pada-Nya
Seluruhnya
Tanpa tersisa
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun
Kadang aku menanyakan maksud
pengucapannya
Dan masih terus bertanya
Sebab, sering kali angin
membisikku
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun???
Termuntahkan dari gua-gua tak
berbatu
Saat didapati luka, duka,
sakit, jatuh, kecewa
Aku masih terus membincangnya
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun???
Mengembalikan segalanya pada
Sang Pemilik semesta
Tapi aku bingung
Betapa manusia itu serakah
Betapa hewan yang banyak
bicara itu rakus dan tamak
Bagaimana tidak???!
Luka, duka, sakit, jatuh, dan kecewa
Dikembalikan begitu saja
kepada-Nya
Sebelum sempat mensyukurinya
Tapi aku pun heran
Makhluk yang satu itu sungguh
tak adil
Egois dan seenaknya sendiri
Bagaimana tidak???!
Suka, gembira, dan bahagia
Ingin dipeluknya sendiri
Ingin dimilikinya sendiri
Sampai-sampai lupa
mengembalikannya pada Yang Kuasa
Bahkan mungkin lupa untuk
mensyukurinya
Fal ‘iyaadzu billaah
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun
Terajut pita suara ketika
musibah menimpa
Musibah yang bagaimana?
Musibah yang seperti apa?
Lukakah? Dukakah?
Sakitkah? Jatuhkah? Atau kecewakah?
Tak hanya itu ternyata
Suka, gembira, dan bahagia pun
musibah
Ketika karenanya kita lupa
siapa diri kita
Kita lupa siapa Yang Mendesain
kita
Itu sungguh musibah yang
membadai
Musibah yang mengguntur
Yang harus di-istirja’-i
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun
Kalimat istirja’ yang teramat
istimewa
Seperti halnya hamdalah
Yaa... alhamdu lillaahi rabbil
‘aalamiin
Sebagai perwakilan rasa syukur
Yang tetap terucap dalam suka
dan duka
Istirja’pun tak berbeda
Harus senantiasa tertanam
dalam jiwa
Ketika duka maupun suka
Sebab, segalanya milik Yang
Maha Esa
LTPLM, 15 Oktober 2015
“ The little knowledge is Unending Adventure”
꧐꧕ꦛꦌ ꦅꦸꦺꦏꦾ꧐
No comments:
Post a Comment