BERMULA DARI MAPPING SEDERHANA
Memetakan aktivitas sehari-hari baik dalam jangka pendek
maupun panjang sebelum diterapkan itu tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan. Hal itu memerlukan fokus dan pertimbangan yang serius akan kemungkinan
efek-efek dan dampak-dampak yang sekiranya bakal terjadi. Kesiapan diri untuk
sebuah kegagalan pun tidak boleh dilewatkan dari sebuah pemetaan perencanaan
perjalanan hidup. Karena setiap yang dipetakan, meskipun bertujuan menuai
kesuksesan, hal itu tentu membuka peluang sebuah kegagalan untuk setidaknya
menyapa.
Bermula dari mapping sederhana, menggerakkan
tangan yang memegang pena untuk menorehkan tinta, memulai semuanya dari satu
titik, garis, bidang, kemudian ruang. Diisi dengan serangkaian kata yang telah
diproduksi oleh kerja keras otak masing-masing kepala.
Sebagaimana
gambar di samping tampaknya memang sangat sederhana, namun sebenarnya tak
sesederhana apa yang tampak. Kerja keras otak yang tak tampak sebelumnya telah
mengalami serangkaian big prosess yang cukup menguras energi dan
melelahkan. Sehingga tak heran jika seorang yang kerjanya memegang pena dan
menulis terkadang mengalami kepayahan yang lebih dibandingkan seorang yang
berlari mengelilingi lapangan sepak bola atau lainnya.
Membuat peta perjalanan hidup sama halnya menyiapkan anak
tangga yang akan terus ditapaki satu demi satu. Semakin kuat bahan yang
digunakan untuk merangkainya, maka akan semakin mudah bagi seseorang untuk
menaikinya. Pemetaan seperti ini sangat dibutuhkan untuk tetap menyalakan api
semangat dalam diri. Hal ini juga bisa sebagai alarm ketika seseorang lupa
dengan apa yang dicita-citakan. Sehingga tidak ada celah untuk rasa putus asa
dan malas mendominasi diri dan target-target yang telah ditetapkan pun insyaallah
bakal terjejaki.
07 Agustus 2015
No comments:
Post a Comment