Wednesday, August 5, 2015

ESTAFET WAKTU



ESTAFET WAKTU

Secara matematis, satu hari satu malam itu terhitung duapuluh empat jam. Waktunya terbagi menjadi empat bagian, pagi, siang, sore dan malam. Pembagian waktu itu sebenarnya memudahkan kita menentukan aktivitas keseharian untuk menjadi insan yang berkualitas dan memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar.

Empat waktu itu dirincikan oleh Naqib Najah (2014), pagi itu adalah waktu bertumpuknya semangat untuk memulai aktivitas. Siang adalah waktu yang cocok untuk dipadati aktivitas yang sudah dipetakan ketika petang sebelumnya. Sore adalah waktu untuk berkreasi sehingga selain menjadi lebih kreatif juga produktif. Sementara malam hari adalah waktu yang tepat untuk merancang ide, gagasan dan memetakannya untuk dijalankan keesokn harinya. Keempatnya disebut sebagai empat pos yang menjadi empat estafet. Hal ini seperti layaknya olahraga lari sambung yang dalam satu tim terdiri dari empat pemain. Setiap pemain berdiri dipojok membentuk persegi menunggu pemain pertama berlari untuk memberikan tongkat yang digenggamnya kepada pemain ke dua, begitu seterusnya hingga tongkat itu sampai di tangan pemain ke empat dan dibawa lari menuju garis finish. Untuk itu keempatnya harus selalu bersambung, berkelanjutan dan selaras tanpa jeda. Karena jeda yang ada akan membuat tim menjadi tertinggal oleh pemain lain. 

Untuk menjalankan aktivitas yang baik diperlukan perencanaan yang baik pula. Karenanya perjalan pagi hingga malam harus seiring dan selaras untuk menyambut pagi berikutnya. Meskipun faktanya, ada beberapa aktivitas yang terpenuhi tanpa perencanaan yang matang. Setidaknya sudah ada upaya yang masimal sehingga bisa prepare for the worst and hope for the best.

Setiap hari yang sudah dijalani harus selalu dikoreksi, untuk menuai hari yang lebih baik di esoknya. Karena hidup yang tidak pernah dikoreksi adalah hidup yang tidak layak untuk dijalani. Setiap waktu yang dilalui membekaskan pengalaman yang menjadi guru terbaik dalam menjejaki kehidupan. Dengan mengoreksinya, maka akan bisa belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan akan bisa menjadi insan yang lebih baik lagi.


03 Agustus 2015

No comments:

Post a Comment