BUKAN LAWAN TAPI KAWAN
Kesulitan, ancaman dan rasa takut terkadang bisa menjadi
sebuah tatangan untuk membangun diri. Untuk mengetahui kualitas diri pun dapat
diukur melalui kemampuan diri dalam menghadapi ketiga hal tersebut.
Sepintas ketiganya seperti duri yang amat runcing yang
akan membekaskan luka ketika menusuk kulit. Namun sebenarnya, semua itu adalah
bagian dari anak tangga yang harus dipijaki dan ditapaki, sehingga akhirnya
langkah seseorang dapat menyentuh bagian ujung yang paling layak dari sebuah
kesuksesan.
Tiga hal itu bukanlah layaknya musuh dan lawan yang harus
diperangi dan disingkirkan dengan tanpa pertimbangan. Justru ketiganya
merupakan kawan, teman dan sahabat yang akan menghantarkan setiap jejak langkah
seseorang menuju pintu-pintu kesuksesan yang telah terpetakan. Bagaimana tidak,
Tuhan dengan kebesaran dan keadilan-Nya telah menciptakan segala sesuatunya
secara berpasangan. Kesulitan yang hadir di hadapan seseorang sebenarnya adalah
pengantar sebelum didatangkannya kemudahan. Sementara ancaman itu adalah sebuah
teguran bagi seseorang yang mendapatkan perhatian lebih dari Tuhan, agar tidak
terjebak dalam kesalahan yang sama ke sekian kalinya atau bahkan serupa
pencegahan Tuhan agar seseorang tidak menuai kenistaan. Yang itu berarti dalam
ancaman Tuhan menghadirkan sebuah perlindungan. Begitu pula rasa takut yang
kadang hadir akan beriringan dengan sikap berani.
Hadirnya kesulitan akan cendenrung menuntun seseorang
untuk menggagas ide-ide fresh dalam mencapai kemudahan yang diharapkan.
Sebuah ancaman akan mendorong seseorang untuk menggerakkan otaknya dan menjaga
diri agar lebih mawas dan waspada sehingga terbina keinginan untuk melindungi
diri demi terpenuhinya kebutuhan rasa aman yang menjadi kebutuhan dasar
seseorang setelah terpenuhinya kebutuhan fisiologis. Sementara kehadiran rasa
takut secara otomatis akan mengundang seseorang untuk membangun sugesti dalam
dirinya agara mampu menciptakan sikap berani.
Karenanya, bagi seseorang yang paham akan tafsiran ayat
yang tersirat di alam semesta ini, ketiga hal tersebut bukanlah masalah besar
yang rumit untuk dihadapi. Begitulah realitas kehidupan fana dalam panggung
sandiwara ini.
03 Agustus 2015
No comments:
Post a Comment