Wednesday, March 11, 2015

JENDELA MOTIVASI

Meski aku belum mampu menginspirasi dan memotivasi oranglain bahkan diriku sendiri, setidaknya terusan motivasi ini bisa memberikan setitik cahaya terang bagi pembaca.

Just Enjoy It!!!


Mawar untuk Ibu

Seorang pria berhenti di toko bunga untuk mebeli seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. pria itu menenyainya lalu dijawab oleh si gadis kecil. “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu.”

Pria itu tersenyum dan berkata, “Ayo ikut! Aku akan membelikanmu bunga yang kau mau.” Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah,sekalian memesankan karangan bunga untuk dikirim ke ibunya.

Ketika selesai danhendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantarkan g[adis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira dan berkata, “Ya tentu saja. Maukah Anda mengantarkan ke tempat ibu saya?” Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum. Lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada kuburan yang masih basah.
Melihat hal itu,hati pria itu jadi terharu dan teringat sesuatu. Bergegas ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan pesanan antarnya. Ia mengambil karangan bunga itu dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya. (Anonim)

Aku Tidak Sendiri

Kesepian Anda bukan karena tiadanya orang di sekitar Anda, namun karena tiadanya seseorang di hati Anda. Anda dapat kehilangan saat-saat berharga. Yaitu ketika Anda suatu saat merasa enggan untuk memberikan bantuan padaorang yang mebutuhkan.

Saat mengulurkan pertolongan, tanpa sadar Anda menjalin hati Anda dan hati orang lain dengan dawai emas yang tak tampak.

Dawai itu bernama persaudaraan. Semakin banyak Anda menjalin dawai seakin jauh hati Anda dari kesepian. Karena dawai itu mendentingkan nada-nada yang memenuhi jiwa dan menghibur jiwa.
Bangkitlah dan tebarkan uluran tangan Anda. Segaris senyum dan tatapan mata yang bersahabt cukup untuk embangunkan bahwa Anda sama sekali tidak sendiri. (Anonim)



Hukum Menabur dan Menuai

Pada suatu seorang pemuda yang sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya yang sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin dia bergerak malah semakin dalam dia terperosok. Pemuda yang pertama dengan sekuat tenaga memberikannya pertolongan. Dengan susah payah, pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosokini pulang ke rumahnya.

Ternyata rumah si pemuda sangat bagus, megah, dan mewah. Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang dia berikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, tapi pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa selayaknya sesama manusia saling menolong menolong orang lain yang kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

Si pemuda yang pertama adalah seorang yang miskin, sedang si pemuda yang kedua adalah bangsawan kaya raya. Si pemuda si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyaio biaya untuk kuliah. Tetapi ada seorang pemuda yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda bangsawan itu. Ia memberinya beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.

Tahukah Anda nama pemuda miskin yang telah menjadi dokter ini?

Namanya adalah Alexander fleming, tokoh yang kemudian menemukan obat penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar penisilin penemuan dr. Fleming dan mereka segeramenyuntikkan penisilin yang merupakan obat temuan terbaru.Apa yang terjadi? Berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda akhirnya sembuh.

Tahukah Anda siapa nama pemuda itu? Nammanya Winston Churchil, perdana menteri Inggris yang termasyhur itu. Dalam kisah ini, kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Fleming menabur kebaikan, ia menuai kebaikan pula. Cita-citnya tercapai,ia menjadi dokter. Fleming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churchil.Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churchil? (Anonim)

Keberhasilan Adalah Buah Kesabaran

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila Anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, Anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun, bila Anda terkagum pada ketegaran seseorang dalam berusaha, Anda menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Berusahalah terus.

“Never give up.”

Pohon besar mampu menahan menahan terjangan badaikarena memiliki batang dan akar yang kokoh. Belasan tahun diperlukan untuk menumbuhkan dan melatih kekuatan. Bulan demi bulan, hujan menguatkan jaringan kayunya. Tahun demi tahun, pohon-pohon besar lain melindunginya dari terpaan hujan. Tak ada hitungan malam untuk mencetak sebongkah batang yang tegar. Tak ada hitungan siang untuk menumbuhkan akar yang kekar mencengkeram bumi. Hanya dengan kesabaranlah Anda bisa meraih keberhasilan.

Tumbuhnya kesabaran bukan sekadar kecepatan meraih sukses. (Anonim)

Batu Besar

Suatu hari seorang dosen memberi mata kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswanya. Dengan penuh semangat, dia berdiri di depan kelas dan berkata,” sekarang waktunya untuk kuis.” Dia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian dia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Dia terus mengisi hingga tidak ada batu lagi yang cukup untuk dimasukkan ember.lalu dia bertanya, ”Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”

Semuamahasiswa serentak menjawab, “Ya!

Dosen itu bertanya kembali, “Apakah demikian?” Kemudian dari dalam meja, dia mengeluarkan sekantong kerikil kecil. Dia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam embermengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu besar itu. Kemudian dia sekali lagi bertanya, “Nah, apakah ember itu sudah penuh?”

Kali ini para mahasiswa terdiam. Lalu seorang mahasiswa menjawab,”Mungkin tidak.”

“Bagus sekali.” Sahut dosen itu. Kemudian dia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkan ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu besar dan kerikil. Sekali lagi ia bertanya, “Baiklah, apakah ember ini sudah penuh?”

“Belum!” sahut seluruh kelas.

Sekali lagi ia berkata. “Bagus, bagus sekali.” Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkannya sampai ke bibir ember. Lalu kembali bertanya, “Tahukah kalian apamaksud ilustrasi ini?”

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “Maksudnya adalah, tak perduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti akan bisa mengerjakannya.”
“Jawaban  yang bagus tapi lebih tepatnya, kenyataan dari ilustrasi tersebut mengajarkan pada kita bahwa bila kita tidak memasukkan “batu besar” terlebih dahulu, maka kita tidak akan bisa memasukkan semuanya.”

Apa yang dimaksud dengan “batu besar” dalam hidup anda? Keluarga Anda; pendidikan Anda; hal-hal terpenting dalam hidup Anda; mengerjakan sesuatu pada orang lain; melakukan pekerjaan yang Anda cintai; waktu untuk diri sendiri; kesehatan Anda; teman Anda; atau semua yang berharga.

Ingatlah untuk selalu memasukkan “batu besar” pertama kali atau Anda akan kehilangan semuanya. Bila Anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup Anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian, Anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya Anda perlukan untuk hal-hal yang besardan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, tanyalah pada diri Anda sendiri, “Apakah “batu besar” dalam hidup saya?” Lalu kerjakan itu pertama kali. (Anonim)

Sang Juara

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, terlebih saat babak final. Hanya tersisa empat orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimilki. Salah satu di antara keempat itu adalah Mark. Desain mobilnya tak istimewa bila dibanding semua lawannya tapi secara performa mobil Mark-lah yang paling sempurna.

Secara fisik mobil itu memang tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentunya tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun Mark bangga dengan itu semua sebab mobil itu adalah buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap empat mobil, dengan empat “pembalap” kecilnya.lintasan itu berbentuk lingkaran dengan empat jalur terpisah.

Sesaat sebelum lomba, Mark meminta waktu sebentar untuk berdoa. Lalu semenit kemudian, ia berkata “Ya, aku siap!”

Dor. Tanda pertandingan telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil meluncur dengan cepat. Setiap peserta bersorak, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. “Ayo... cepat... maju!” begitu teriak mereka.

Beberapa saat kemudian keluarlah pemenangnya saat tali lintasan finis terputus oleh laju mobil mainan. Dan Mark-lah pemenangnya. Mark sangat gembira dengan kemenangan itu dan berucap syukur pada Tuhan.
Saat pembagian piala tiba, Mark didaulat menuju podium. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya yang didengar oleh seluruh hadirin, “Hai jagoan, kamu pasti berdoa kepada Tuhan agar kuntuk menolong sayaamu menang, bukan?” Mark terdiam lalu menjawabnya, “Bukan Pak, bukan itu isi doa saya.”

Mark lalu melanjutkan jawabannya, “Sepertinya, tak adil meminta pada Tuhan untuk menolong saya mengalahkan orang lain. Saya hanya memohon pada Tuhan, agar saya tidak menangis jika kalah.” Semua hadirin terdiam mendengar jawaban itu. Sesaat kemudian terdengarlah tepuk tangan membahana dari mereka memenuhi ruangan perlombaan itu. (Anonim)

Tentang Waktu

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak  istimewa yang diberikan Tuhan.
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa berarti.
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju surga.
(Anonim)


Terus Berkarya

Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghammbat laju kemajuan Anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa Anda tak akan pernah bisa berhenti. Meski Anda berdiam diri di situ. Bumi tetap mengajak Anda mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah.bekerja bukan sekadar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagiaan diri. Itulah yang diharapkan alam dari Anda.
Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini. Jangan berhenti berkarya, atau Anda akan segera menjadi tua dan tak berguna. (Anonim)

Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak.pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang masam. Tamu itu tampak seperti orang yang tidak bahagia. Tanpa membuang waktu, anak muda itu menceritakan semua masalahnya. Orang tua yang bijak itu mendengarkan dengan saksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minumini, dan katakan bagaimana rasanya.” Ujar orang tua itu.

“Pahit. Pahit sekali.” Jawab anak muda itu sambil meludah ke samping.

Pak tua itu tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Orang tua itu lalu kembali menaburkan segenggam garam ke telaga itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya permukaan air hingga tercipta gelombang riak air, yang mengusik ketenangan telaga itu. “Coba ambil air dari telaga ini, dan minumlah!” saat pemuda itu selesai meneguk air ituorang tua itu kembali bertanya, “Bagaimana rasanya?”
“Segar.” Sahut pemuda itu. ”Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?” tanya orang tua itu lagi. “Tidak.” Jawab si anak muda.

Dengan bijak, orang tua itu menepuk-nepuk punggung si anakmuda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu, “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.”

“Tapi pahit yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan, tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan pahit dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Orang tua itu melanjutkan nasihatnya, “Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kau menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimuitu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan mmengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang.mereka sama-sama belajar hari itu. Dan orang tua bijak itu kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda lain yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa. (Anonim) 

Orang Besar berpikir Besar

Anda besar dengan berpikir besar. Anda kecil bila berpikir kecil. Keterbatasan Anda adalah pikiran Anda. Mimpi dianugerahkan agar Anda bisa berpikir besar. Maka bermimpilah menjadi besar. Mulailah dari pikiran Anda. Keberhasilan semata-mata bagaimana Anda meletakkan dalam pikiran. Tidak ada yang salah pada lingkungan sekitar. Tidak pula salah pada waktu Anda. Semua memberikan tempat dan kesempatan bagi Anda untuk meraih keberhasilan. Tinggal Anda mengambil langkah pertama, yaitu berpikir besar.

Tak ada yang salah pada katak merindukan bulan.
Tak ada yang salah pada kera yang ingin menjadi dewa.
Bergaullah dengan orang-orang yang berkepribadian besar.

Perlakukanlah diri Anda dengan penuh rasa hormat, makaorang lain akan menghormati Anda sebagai orang besar. (Anonim)

Prosperity makesfriends and adversity tries them.

Kemakmuran menghasilkan banyak kawan dan kemalangan menjadi cobaan bagi mereka untuk bertahan sebagai kawan sejati. (Anonim)

Memberi Tanpa Pertimbangan

Cobalah untuk mengawali hari Anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata Anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin terccecer di kamar Anda, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah Anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen yang bernyanyi dengan suara yang tidak Anda sukai, atau saat Anda sedang berada di mobil yang ber-AC sejuk, lalu ada sepasang tangan mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat Anda tentang kemalasan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera beri satu atau dua keping pada mereka.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seorang pun ingin menjadi pengemis? Ingat, kali ini Anda sedang “melatih diri” melalui telapak tangan Andadengan sesuatu bernama kasih sayang.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dalam diri sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya yang terpenting bukanlah receh atau berlian yangAnda berikan,tapi kemurahan hati Anda kepada sesama itu. (Anonim)

Education is an ornament in prosperity and refuge in adversity.

Pendidikan adalah perhiasan di waktu senang dan menjadi tempat berlindung di waktu susah. (Anonim)

Sedikit demi sedikitlama-lama menjadi bukit.

Pepatah ini sederhana saja. Kita bisa memaknainya,bahwa kita mengumpulkan sesen demi sesen, pada saatnya kita akan dapatkan sepundi. Namun sesungguhnya pepatah ini tak sekadar berbicara tentang hidup hemat, atau ketekunan menabung.

Pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dai sekadar sekantung keping uang,yaitu: bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapati kebesaran dalam jiwa kita.

Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? Yaitu, bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. Ucapan terimakasih, sesungging senyum, sapaan ramah, atau mungkin pelukan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih sayang, ia jauh lebih tinggi daripada bukit tabungan Anda.(Anonim)
Jadilah baik, lebih baik, dan terbaik; jangan pernah berhenti sampai yang baik dari kita menjadi lebih baik dan yang lebih baik menjadi yang terbaik. (Anonim)

Sahabat

Periksalah kembali persahabatan yang pernah Anda rajut. Apakahmasih terbentang disana? Atau Anda telah melupakannya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan Anda dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi, selalu mengerjakan apa pun sendiri. Memangpohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikianlah hidup yang ingin Anda jalani? Bukan.

Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari hidup Anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup Anda. Berbagi kesedihan pada sahabat,mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.

Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam satu tubuh yang berbeda. Dan sahabat Anda yang terdekat adalah keluarga Anda. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan beban Anda, karena di dalam persahabatan tidak adaperhitungan. Disana Anda belajar menghindari hal-hal yang Anda tidak setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang Anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, mati pun sendiri.  (Anonim)

Karakter seseorang menentukan keberuntungannya. (Pubililius Syrus)

A friend in need is a friend indeed.

Kawan dalam duka adalah kawan sejati. (Anonim)

The deadlist sin were the consciousness of no sin.

Dosa yang sangat berbahaya adalah yang merasa tidak berdosa. (Anonim)

Sikap yang baik dan benar dapat membuat seseorang menjadi jauh lebih cepat meraih keinginannya daripada  mereka yang bersikap negatif. (Anonim)

 Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkannya. (Alan Saporta)
Jangan meletakkan bola dunia di atas kepala dan jangan mengira bahwa orang lain selalu peduli terhadap masalah kita. Sebab hanya karena flu saja, mereka mungkin sudah melupakan kita yang sekarat. (Dr. A’idh Al-Qarni)

Orang yang tidak pernah bahagia di rumahnya, tidak akan pernah bahagia di tempat mana pun. Ketahuilah, bahwa tempat paling tepat untuk ketenangan dan kedamaian jiwa, yang jauh dari citra kepalsuan adalah rumahmu sendiri. (Dr. A’idh Al-Qarni)

Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi. Tindakan tanpa visi hanyalah membuang waktu. Visi dengan tindakan akan mengubah dunia. (Joel Arthur Barker)

Akan selalu ada perlawanan dan tantangan terhadap setiap ide baru yang muncul. (Anonim)

Hindarilah seseorang yang kekuasaannya didapatkan dari membuat orang lain merasa tidak mampu dan tidak penting. (Anonim)

Ingatlah bahwa hampir dalam segala hal, semmakin Anda mendisiplinkan diri, semakin sukseslah diri Anda. (Anonim)

Bacalah sejarah, pikirkan keajaiban-keajaibannya, renungkan keunikan-keunikannya, serta dengarkan baik-baik berbagai kisah dan ceritanya, maka sejengkal masa depan telah ada dalam genggaman. (Hayati)

Ingatlah bahwa setiap hari dalam sejarah kehidupan kita ditulis dengan tinta yang tidak dapat terhapus lagi. (Thomas Carlyle)

Kemakmuran adalah guru yang baik, namun kesengsaraan adalah guru yang terbaik. (William Hazlitt)

Hargailah waktu luang Anda. Uang tak akan mampu membelinya. (Anonim)

Cobalah untuk membuat sebuah keputusan penting di tempat yang tenang. (Anonim)

Tetaplah menjadi orang yang optimis maka dunia akan tersenyum kepada Anda. (Anonim)

Kebahagiaan paling murah yang dijual di bursa orang-orang yang berakal jernih adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna. Sedangkan komoditi paling mahal di mata orang pintar adalah jika Anda berhasil mengambil hati orang lain dan mereka pun memberikannya kepada Anda. (Dr. A’idh Al-Qarni)
Seseorang yang berani mengambil risiko untuk memutar hartnya, memiliki simpanan cahaya yang lebih cerah di masa depan dibanding dengan orang yang tidak melakukan apa-apa dengan hartanya. (Hayati)

Jangan suka memegang pendapat sendiri dalam menghadapi berbagai hal, tapi bermusyawarahlah.
Sebab pendapat dua orang, akan lebih kuat daripada pendapat seorang saja. Ibaratnya adal[ah sebuah tali. Jika setiap tali itu disatukan dengan tali lainnya, maka tali-tali itu akan menjadi semakin kuat. (Dr. A’idh Al-Qarni)

 Kekuasaan itu terasa semanis air susu ibu sekaligus sepahit penyapihannya. Kegembiraan yang disebabkan kekuasaan akan dihapuskan oleh kesedihan saat dilengserkan. Dan memang, kursi kekuasaan itu terus berputar. (Dr. A’idh Al-Qarni)

Terimalah kenyataan bahwa satu-satunya reaksi seseorang yang dapat Anda kontrol adalah diri Anda sendiri. (Anonim)

Kehidupan seseorang menjadi berubah saat ia mengubah dirinya.(Andrew Matthews)

 Kebahagiaan adalah minyak wangi yang tidak bisa Anda siramkan kepada orang di sekitar, tanpa Anda sendiri terpercikinya. (Dr. A’idh Al-Qarni)

Tindakan-tindakan kecil manusia adal[ah molekul bagi hal-hal yang besar yang terjadi di dunia. Atom dari molekul tersebut adalah cinta. (Hayati)

Marahlah sebentar, berbahagialah yang lama, dan mencintailah sepanjang masa. (Mario Teguh)

Hati yang riang akan membunuh semua mikroba kebencian, sedangkan jiwa yang rela akan mengusir semua serangga kebencian. (Dr. A’idh Al-Qarni)

Nyamuk selalu berusaha mengganggu dan menyakiti singa. Namun, itu semua tidak menarik perhatian singa dan tidak membuatnya menoleh kepada nyamuk sebab singa sudah sibuk dengan target-target yang harus dimangsanya daripada mengusir seekor nyamuk. (Dr. A’idh Al-Qarni)

Saat marah menyerang, hitunglah sampai angka 10 sebelum bicara, jika sangat marah, hitunglah sampai angka 100 sebelum bertindak. (Thomas Jefferson)

Jangan pernah menghancurkan mimpi-mimpi Anda dengan usaha yang hanya dilakukan dengan setengah hati. (Anonim)

Kehidupan menciptakan kehidupan.tenaga menghasilkan tenaga. Hanya dengan menggunakan tenaganyalah, seseorang akan menjadi kaya. (Sarah Bernhardt)

Jika kita tidak berubah, kita tidak akan bertumbuh. Jika kita tidak bertumbuh, kita belum benar-benar hidup. (Gail Sheehy)

 Jika ada peluang sekecil apa pun dan kita berani mencobanya, berarti kita masih punya peluang berhasil. Tetapi, bila ada peluang sebesar apa pun dan kita tidak berani mencobanya berarti kita sudah pasti gagal. (Hayati)

Hitungan-hitungan selalu mewarnai hidup manusia dengan keakuratan yang sering dipertanyakan. Hitungan paling presisi dan sempurna adalah takdir tuhan. Karena jika hitungan itu meleset sepersekian juta mili saja, kita tidak bisa seperti saat ini. (Hayati)

No comments:

Post a Comment